Senin, 20 Januari 2014

LIburan Semester Pertama

Hal yang paling mengerikan adalah kita nggak sadar kalau waktu bisa berlari secepat ini, rasanya baru kemaren gue deg-degan masalah OSPEK, masalah temen baru, lingkungan baru, dan grogi untuk hidup sendirian tanpa bokap nyokap di samping gue.

Lalu tiba-tiba aja masa-masa itu kayak udah lama banget, sekitar 100 tahun cahaya yang lalu, dan sekarang gue ngejogrog (nongkrong) di rumah lagi, kayak waktu masa-masa galau sehabis UN, dan... yeah gue jadi pengangguran lagi di rumah.

Ini udah kedua kalinya gue pulang sendirian dari Jogja ke Bekasi, sendirian, di kereta api ekonomi yang pas banget harganya sama kantong pelajar bokek macam gue. Pertama kali, gue pulang ke rumah sewaktu Lebaran Idul Adha yang kemarin, rasanya amat atusias, dan hal yang paling gue takutin waktu bepergian sendirian adalah gue salah masuk kereta atau salah masuk ke tempat duduk orang, sangat bodoh memang :v

Yang kedua kalinya, gue pulang ke rumah sama temen-temen sanggar gue waktu OSPEK, kami berempat yang rencananya berangka jam setengah 4 harus dibuat berpacu jantungnya sama hampir telatnya salah satu temen kita xD gokil abis, pertama kalinya juga gue naik kereta kurang dari 5 menit dari jadwalnya, dengan heboh Pipien yang nganterin Muti waktu itu nungguin Ratna dan Mbahnya yang terjebak macet. Waktu itu kami hampir jadi orang terakhir yang antri untuk diperiksa tiketnya agar sesuai sama KTP atau enggak. Gue, Muti, Wim, Ratna dan tentu saja Mbahnya bahkan ngga sempet bilang 'Annyeong" xD terlalu riskan memang.

Yang akhirnya kami yang telepon Pipien sebagai ucapan terima kasih xD

Tapi gue seneng, karena ini bukan pertama kalinya gue ketinggala kereta (kalau memang ini jadi ketinggalan) sebelumnya, tujuan ke Jogja juga, gue, Bokap. Nyokap dan waktu itu ada Rizka ketinggalan kereta pagi, yang walhasil kami naik kereta siang haha..

Balik lagi ke pengalaman gue, Muti, Ratna, dan Wim yang ngobrol tenang K-Pop all way long (kecuali Wim yang kebanyakan tidur, dan ngemil) karena dia emang ga begitu tertarik sama hal aneh kami ini haha..

Dengan terkantuk-kantuk akhirnya kami berempat harus berpisah, gue, Ratna dan Mbahnya turun di Jatinegara, gue dijemput Papap, sedangkan Ratna dijemput orangtuanya. Dan sesampainya di rumah, hal yang gue temukan adala sosok meja makan gue yang telah berubah semenjak negara api menyerang eh bukan, tapi kakinya digergaji Bokap, katanya kakinya dirayapin, jadinya diganti sama kaki baru yang pendeknya minta ampun, jadinya kalo ita mau ambil makan ya harus bungkuk-bungkuk dulu :V

Hal miris lainnya adalah, meja kokom gue diganti nyokap buat meja setrika, hal menariknya, monitor kokom di taruh diatas rak lemari pakaian gue yang paling atas, mejanya dilapisi sama sehelai karpet merah terang yang legendaris yang berubah fungsi jadi tatakan setrikaan, dan kalo dimasa senggang dan mejanya nggak dipakai untuk setrika, sebuah radio tua yang ada stiker singanya berdiri dengan gagah disitu. Anehnya, CPU kokom masih ada disana, mejeng, kesepian dan terpisahkan dari monitor. Kokom gue telah diotopsi sekaligus dimutilasi oleh Nyokap. Ini ironi.

Dan untuk mengisi liburan nista ini, kerjaan gue cuma nonton-in serial Heroes yang gue copy dari temen sekelas -_- kalo Mbak Fitri bilang, ini gabut meeeeeen..

Semoga Cindy menemukan hidayah dari liburannya kali ini.. aamiin..