Senin, 24 Februari 2014

Wisuda Dan Pindah



Semenjak gue lahir, gue udah pindah sekitar 5 kali, mungkin juga bisa kurang karena ingatan ikan emas gue yang ekstrim, apalagi ingatan masa kecil kita nggak dibawa sampai kita dewasa, ceilah. Jadinya, bisa dibilang pindahan yang bisa cukup diingat sama gue adalah waktu gue pindah rumah waktu SD, entah kelas berapa, yang jelas waktu itu keluarga gue ngga pindah begitu jauh, dan sampai 10 tahun terakhir nggak pindah lagi sama sekali dari rumah yang lagi gue tempatin sekarang.

Lalu tiba-tiba gue lulus SMA dan harus pindah ke Yogyakarta. Satu lagi pindahan, dan tanpa Bapake dan Mamake.

Dan sewaktu gue berbenah diri dan packing untuk keperluan di Jogja, semuanya terasa beda banget sama rasa packing buat sekedar beberapa hari nginep di rumah saudara di Jogja sewaktu lebaran mudik dulu. Menata keperluan sehari-hari yang simple di sudut-sudut  tas beroda itu, dan yang paling penting lu tahu bahwa ini akan jadi pindahan yang sebentar, dan lu akan balik lagi ke rumah, menemui barang yang lebih banyak lagi.

Pindah ke Jogja yang sekarang bukan untuk keperluan beberapa hari, tapi untuk berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau beberapa tahun ke depan, yang gue maksud disini bukan artinya kita nggak akan pulang ke rumah asli kita lagi, tapi gue hanya pindah untuk sementara, bedanya kali ini gue pindah untuk jangka waktu yang lebih lama, dan hidup jauh dari orangtua.
Nggak terasa banget udah satu semester gue tinggal sendiri setelah kemaren pulang untuk liburan semester, dan sekarang gue harus kuliah lagi, mengejar ilmu dan juga sesuatu yang gue nggak bisa tutupin lagi, tapi IP gue nggak begitu memuaskan semester satu, yang agak gue sesali sekarang, walaupun masih 3, Alhamdulillah.

Ngomong-ngomong soal pindahan, kemarin baru aja salah satu temen kost gue pindahan. Bukan karena dia mau pindah ke kost lain, tapi karena dia lulus, dan sudah wisuda tanggal 20 kemarin. Itu pertama kalinya dalam hidup gue ngeliat orang pake toga dan jubah panjang hitam yang gue nggak tahu namanya itu, wajah mereka semua bangga dan cerah banget, kayak ada cahaya yang menyelubungi mereka, atau karena cuaca hari itu emang panas hahaha

Di GSP yang biasanya sepi dan cuma rame kalau ada yang latihan UKM disitu mendadak jadi hiruk pikuk, banyak pedagang bunga, boneka wisuda UGM, keluarga yang datang buat melihat moment hidup salah satu dari keluarga mereka, para wajah wisudawan yang cerah ceria walau peluh membanjiri wajah mereka, gue bahkan nggak bisa ngebayangin rasanya gimana keringetan dengan make up dan kebaya-kebaya itu. dan tentu aja para wajah orangtua yang bangga akhirnya perjuangan mereka selesai, anaknya udah jadi orang yang berpendidikan tinggi.

Waktu itu gue, Mbak Falla, Mbak Fitri Hasanah, Mbak Fitri Kanjeng (haha), Uji, Mbak Nurra, dan Mbak Rija cuma bisa kasih selamat, beberapa bunga yang dibeli di pinggir jalan GSP, dan bawa diri aja, sayangnya Alma sama Mbak Indah nggak bisa hadir karena ada urusan keluarga yang nggak bisa ditinggal. Temen Mbak Kenny luar biasa banyak (bagi gue), dilihat dari betapa supelnya dia dan beberapa buket bunga yang mampir di pelukan Sang Pendamping Wisuda xD

Waktu itu ada dua adik Mbak Kenny yang super lucu, dan gue harus menahan keinginan buat karungin mereka terus gue bawa pulang ke Bekasi.

Kita sempet foto-foto dan gue menyadari bahwa mendadak semua orang terlihat matching dengan baju pink cerah mereka, sementara gue terjebak dengan kemeja warna blue jeans yang gue pakai. Yeah, semuanya pakai baju warna itu, selain gue sama Mbak Nurra. Bahkan kebaya Mbak Kenny juga warnanya pink! Huh.

Sampai akhirnya semuanya selesai dan kita semua pulang ke kost lagi, makan bareng kita yang terakhir di kamar Mbak Fall, sebelum Mbak Kenny resmi nggak nginep di Kost lagi.

Lalu malamnya dia sibuk packing, gue mendengar ada kardus-kardus yang dibuka lalu ditutup, barang-barang yang berpindah dari tempatnya menuju ke sebuah kotak dan plastik, malam itu gue tahu anggota kost Palpad kami akan berkurang dan malam itu gue juga tahu, kalau Mbak Kenny akan pindah, salah  satu pintu di kost akan tertutup tanpa ada orang di dalamnya, suatu hari mereka semua juga akan pindah, begitu juga gue, dan akan ada orang lain yang akan menempatinya dengan siklus perpindahan milik mereka sendiri, begitu seterusnya sampai ia berhenti dengan sendirinya.

Beberapa hari setelah Ogut pergi, Mbak Falla masih suka teriak ke arah pintu untuk ngebangunin dia, bukannya dia stress berlebihan atau apa (dia bercanda doang, kok, haha), tapi kami masih merasa bahwa dia masih ada di kamar, sedang tidur atau apa, seperti biasanya.

Dan ternyata bahwa dalam hidup, kita tak bisa menghindari pergerakan dan perpindahan. Life must go on. Mbak Kenny masih bisa main ke kost suatu hari nanti, dan kita masih bisa ngedenger curhatan dia lagi tentang segala hal, haha.

Selasa, 04 Februari 2014

Eargasm of K-Indie

Gue suka K-Indie atau kepanjanganya kalo lo suka yang panjang-panjang ( mie kali, panjang) haha korean indie. Indie seperti yang kebanyakan orang tahu adalah jenis musik yang bebas, biasanya musisi ini bikin musiknya sendiri, dinyanyiin sendiri, atau mungkin di rekam sendiri, karena biasanya mereka nggak punya label juga, jadi biasanya kurang terkenal dibandingin sama K-Pop.

Tapi jangan salah, dari segi kualitas mereka sama sekali nggak kalah. Malah ada kelompok orang yag lebih suka K-Indie daripada K-Pop yang lebih beraliran musik 'Ngedance'. Biasanya mereka 'ngejual' lagu mereka di internet, dan gue biasanya cari mereka di youtube, cara yang paling simple sedunia.

Musik mereka ringan banget, easy-listening dan beberapa bahkan lebih 'sorrow' dan berasa feelnya daripada musik bahasa sendiri yang kita tahu artinya, jadinya yaaaa.. kalo penasaran sama arti lagunya, agak usaha dikit lah main jari ke mbah google :D tapi ini worth it, lho.

Well, sebenernya gue juga kurang tahu mana yang indie mana yang bukan, karena malah sebagian dari mereka udah terkenal :))

Tapi ini cuma beberapa lagu K-Indie yang bikin gue ketagihan buat dengerin lagi dan lagi.