Senin, 16 September 2013

Happy Birthday Gelanggang!

Sebelum nulis note yang absurd persis seperti yang nulis, gue mau ngucapin "Happy Birthday ke Gelanggang yang ke 38th, Gelanggang Ahjussi (mudah-mudahan dia cowok), saengil chukka hamnida \^^/ yey"

Kejadian ini bermula dari Ratna yang ngajakin gue sama yang lain sepedaan bareng minggu pagi ini, ada acara go green di kampus, dan gue juga sebenernya bingung, ini niatnya sepedaan tapi sepedanya aja masih abstrak, alias transparant, alias nggak ada.

Alasan lain mau ikut acara ini juga ada doorprice sepeda-_-

Dengan hanya berbekal keyakinan bahwa di acara itu dipenjemin sepeda, kita akhirnya berniat buat daftar tadi sore, tapi hasilnya nggak jadi karena nggak ada yang berani tanya.-. memang absurd sekali. Badan gue yang memang udah agak anget-anget dikit tadi, nekad keukeuh mau ikutan, tapi perhatiannya malah ke sebuah poster bertema ultah gelanggang, ada pertunjukkan-pertunjukkan dari kakak angkatan yang aktif di UKM, dan tekad kami pun bulat untuk nonton orkestra yang amat kami idam2kan itu.

Setelah sepakat, gue sama Ratna agak-agak labil mau ikut apa enggak, karena janji awal yang tadinya sehabis magrib malah melenceng sehabis isya, nunggunya bete abis. Ini semua gara-gara Wim yang labil, haha padahal gue udah nyuci baju yang seabrek dengan kekuatan bulan gue, jemur dengan kecepatan matahari, mandi itik ala zaskia gotik (cepret2in air, terus kelar), waktu nasinya mateng, nasinya langsung gue minum tanpa dikunyah biar cepet. Super sekali memang.

Waktu itu gue hanya bisa memandang kasur pink unyu-unyu berlapiskan sapi gembul gue dengan tatapan nanar.

Pedih sekali.

Sehabis sholat isya sama genk mbak kost, gue disms Ratna 8 kali dan 2 panggilan tak terjawab, dengan kecepatan superman yang ganti baju di telepon umum, gue terbang ke bawah, nyamperin Ratna yang udah nangkring diatas motor ditengah kegelapan, mata menyala-nyala. (menyala? huh? cin?)

Kita berdua berangkat ke Gelanggang dengan udah-nggak-begitu-semangat-sekali tapi sampai juga disana. Dan tentu aja Fruti sama Wim dan temennya Fruti belom sampe -_-

Gue sama Ratna nongkrong dibawah pohon deket parkiran, berduaan ngomongin Kpop sama SNSD yang mau konser di Jakarta, dan semua orang yang dateng memang rata-rata kakak angkatan, gamada ilang yang nyasar telah datang, yeah.

Setelah bubibu, akhirnya Fruti, dkk datang dengan tampang polos, waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan, dan acara belum dimulai.

Setelah penantian, MC mengumukan acara dibuka dengan tari pendet, dengan setengah berlari kami duduk di bagian paling belakang, tanpa diberi snack karena memang bukan tamu undangan, krisis kelaparan dan demonstrasi cacing di perut kami berorasi keras, menyanyikan yel-yel kelaparan, kami mencoba sabar.

Tari pendet yang bagus sekali sudah selesai, dan acara berlanjut ke pidato sambutan dari seorang laki-laki yang gue lupa jabatannya apa, dan untungnya pidatonya singkat.

Satu orang bapak berpeci naik ke atas panggung, berbeda dari yang tadi kali ini bukan pidato singkat, melainkan pidato yang tidak-bisa-dibilang-singkat, kira-kira 30 menit (gue tahu karena ngecek jam terus, ngeri pintu kost udah ditutup) dia baru mengakhiri pidatonya.

Dan dibarengi juga dengan waktu pulang gue.

Sepi sekali hati ini.

Kedua MC naik ke atas panggung, mengumumkan kalau sebentar lagi mau ada pemotongan tumpeng, tapi gue keburu bangkit, pamit ala kadarnya ke teman yang lain, dan kabur dari ke arah kost sambil liat jam, agak-agak stres trus pulang sambil lari-lari.

Sampai di kost, itu gerbang nan tinggi itu masih terbuka, belum digembok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar