Sebelum nulis note yang absurd persis seperti yang nulis, gue mau
ngucapin "Happy Birthday ke Gelanggang yang ke 38th, Gelanggang Ahjussi
(mudah-mudahan dia cowok), saengil chukka hamnida \^^/ yey"
Kejadian
ini bermula dari Ratna yang ngajakin gue sama yang lain sepedaan bareng
minggu pagi ini, ada acara go green di kampus, dan gue juga sebenernya
bingung, ini niatnya sepedaan tapi sepedanya aja masih abstrak, alias
transparant, alias nggak ada.
Alasan lain mau ikut acara ini juga ada doorprice sepeda-_-
Dengan
hanya berbekal keyakinan bahwa di acara itu dipenjemin sepeda, kita
akhirnya berniat buat daftar tadi sore, tapi hasilnya nggak jadi karena
nggak ada yang berani tanya.-. memang absurd sekali. Badan gue yang
memang udah agak anget-anget dikit tadi, nekad keukeuh mau ikutan, tapi
perhatiannya malah ke sebuah poster bertema ultah gelanggang, ada
pertunjukkan-pertunjukkan dari kakak angkatan yang aktif di UKM, dan
tekad kami pun bulat untuk nonton orkestra yang amat kami idam2kan itu.
Setelah
sepakat, gue sama Ratna agak-agak labil mau ikut apa enggak, karena
janji awal yang tadinya sehabis magrib malah melenceng sehabis isya,
nunggunya bete abis. Ini semua gara-gara Wim yang labil, haha padahal
gue udah nyuci baju yang seabrek dengan kekuatan bulan gue, jemur dengan
kecepatan matahari, mandi itik ala zaskia gotik (cepret2in air, terus
kelar), waktu nasinya mateng, nasinya langsung gue minum tanpa dikunyah
biar cepet. Super sekali memang.
Waktu itu gue hanya bisa memandang kasur pink unyu-unyu berlapiskan sapi gembul gue dengan tatapan nanar.
Pedih sekali.
Sehabis
sholat isya sama genk mbak kost, gue disms Ratna 8 kali dan 2 panggilan
tak terjawab, dengan kecepatan superman yang ganti baju di telepon
umum, gue terbang ke bawah, nyamperin Ratna yang udah nangkring diatas
motor ditengah kegelapan, mata menyala-nyala. (menyala? huh? cin?)
Kita
berdua berangkat ke Gelanggang dengan udah-nggak-begitu-semangat-sekali
tapi sampai juga disana. Dan tentu aja Fruti sama Wim dan temennya
Fruti belom sampe -_-
Gue sama Ratna nongkrong dibawah
pohon deket parkiran, berduaan ngomongin Kpop sama SNSD yang mau konser
di Jakarta, dan semua orang yang dateng memang rata-rata kakak angkatan,
gamada ilang yang nyasar telah datang, yeah.
Setelah
bubibu, akhirnya Fruti, dkk datang dengan tampang polos, waktu sudah
menunjukkan pukul setengah delapan, dan acara belum dimulai.
Setelah
penantian, MC mengumukan acara dibuka dengan tari pendet, dengan
setengah berlari kami duduk di bagian paling belakang, tanpa diberi
snack karena memang bukan tamu undangan, krisis kelaparan dan
demonstrasi cacing di perut kami berorasi keras, menyanyikan yel-yel
kelaparan, kami mencoba sabar.
Tari pendet yang bagus
sekali sudah selesai, dan acara berlanjut ke pidato sambutan dari
seorang laki-laki yang gue lupa jabatannya apa, dan untungnya pidatonya
singkat.
Satu orang bapak berpeci naik ke atas panggung,
berbeda dari yang tadi kali ini bukan pidato singkat, melainkan pidato
yang tidak-bisa-dibilang-singkat, kira-kira 30 menit (gue tahu karena
ngecek jam terus, ngeri pintu kost udah ditutup) dia baru mengakhiri
pidatonya.
Dan dibarengi juga dengan waktu pulang gue.
Sepi sekali hati ini.
Kedua
MC naik ke atas panggung, mengumumkan kalau sebentar lagi mau ada
pemotongan tumpeng, tapi gue keburu bangkit, pamit ala kadarnya ke teman
yang lain, dan kabur dari ke arah kost sambil liat jam, agak-agak stres
trus pulang sambil lari-lari.
Sampai di kost, itu gerbang nan tinggi itu masih terbuka, belum digembok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar